Sunday, February 24, 2013

Bermain Bersama Orang Tua

Yaa mungkin kita terakhir kali melakukan ini beberapa tahun lalu.. Masih segar dalam ingatan gw, gw main playstation dengan game NBA ama bokap dulu kecil... Dulu juga main catur ama bokap, congklak ama nyokap... Itu masa yang seru kalau diinget :"D

Tapi lama- lama orang tua menjadi makin sibuk, dan kita juga sibuk ama teman sendiri. Jadi momen main itu hilang. Terpendam tepatnya. Akan sangat menyenangkan bukan kalo bisa main lagi bersama?

Sabtu kemarin, setelah dua minggu ga pulang dari depok, pergi nonton ama bokap nyokap. Iseng- iseng bawa galaxy buat dimainin. Setelah selesai ngantri tiket, nyokap dan gw nunggu di meja di sekitar situ. Gw kebetulan lagi main "Icon Pop Quiz"

Apa itu Icon Pop Quiz? Itu semacam aplikasi trivia, yang ngasih gambar sesuatu antara karakter, orang, dan acara tv dan film. Gambarnya blur gitu, dan untuk orang gw teramat sangat cupu.

Kemudian terbersit pikiran untuk nanya nyokap, berhubung dia lebih tua dan mungkin lebih tau. Akhirnya mulai nanya, tapi nyokap ga bisa. Kalo nyokap ga bisa, brarti seharusnya dia nanya bokap bentaran lagi. Eh bener aja... Bokap yang lagi liat- liat, akhirnya datang...

And they start guessing... They were playing together :')

Pas bokap nyokap udah mulai ngerti caranya, akhirnya gw mundur... Dan lebih memilih untuk melihat mereka main... Rasanya melegakan :"D Bila selama ini banyakan buat stress ortu, sekarang rasanya bahagia ngelihat bisa main bareng lagi...

Inilah momen yang bakal terus gw simpan dan terus gw ingat... Terutama karena ini mengharukan dan membahagiakan.. Terima kasih atas kesempatan yang masih bisa gw nikmati bersama orang tua, Tuhan...

Psst, bokap bener around 6 tokoh gitu deh, awecum! ;)

Friday, February 22, 2013

Berhati Mulia


Jadi tadi ceritanya pulang malam dari Depok, karena kuliah yang diundur. Di stasiun, kemudian ketemu temen kosan, anak FE, yang sekarang jadi ketua koperasi FE.

Awalnya dia duduk di seberang gw, karena di sebelah gw ada temen yang lain. Setelah teman- teman gw turun, akhirnya gw suruh dia pindah ke sebelah gw.

Di sebelah dia, ga jauh dari tempat duduk dia ada nenek2 yang udah tua. Sedari tadi ngeluh kedinginan. Emang itu temperatur di kereta ga masuk akal. Ya malam- malam dinginnya keterlaluan. Giliran siang malah panas.

Si temen gw yang sedari tadi pake jaket, mulai melepas jaketnya dan pada akhirnya memberikan jaket itu kepada si nenek. Nenek itu akhirnya menyelimuti badannya dengan jaket itu. Dan beliau yang drtd mengeluh kedinginan, mulai diam dan jatuh tertidur.

Setelah hampir sampai di Juanda, akhirnya jaket itu dikembalikan dan dengan hangat si nenek bilang ke temen gw untuk berhati- hati.

Selama ini untuk melihat orang memberikan kursinya, sudah sering, dan sering juga melakukan. Tapi untuk sejauh ini, belum.

Sungguh hebat temen gw ini. Di kosan pun, dia termasuk yang paling berhati mulia dan baik.. Mulai dari pinjem kunci gerbang bila pulang kemaleman, kadang- kadang gw pinjem internet... Belakangan juga minta kertas print karena lupa bawa dari rumah... Dan kadang teman yang lain lagi yang minta tolong ama dia.

Amat baik... Gw terharu ama kebaikan temen gw ini.. Dan gw hanya bisa berharap, agar Tuhan membalas kebaikannya dengan berkat Allah yang melimpah. Amin. :)

Are You?

Masih berkutat di sekitar kampus. Jadi dari awal masuk semester baru ini, ada satu badan otonom yang taglinenya "We Are The Media," sedang mengadakan program inbound yang tujuannya menjaring anggota baru.

Hal ini aneh, karena penjaringan anggota baru biasa dilakukan di semester ganjil. Yasudalah abaikan saja.

Sampai suatu saat, dapet BM dari salah seorang anggota tinggi di badan tersebut. Di akhir BM itu ditulis, "We Are The Media."

Kok rasanya makin aneh.. Media apa yang dikeluarin ke kampus? Kok ga beredar sama sekali itu media? Terus katanya menekuni beberapa media.. Tapi kok ga nongol2 atau beredar di kalangan mahasiswa gitu.. Ah tak usahlah dipikirkan. Dilontarkan satu pertanyaan aja, "Are you the media?"

Wednesday, February 20, 2013

Membeli Kenyamanan

Menurut gw, orang- orang di republik ini, terutama kaum borjuis di kota- kota besar, mempunyai tendensi untuk menghamburkan uangnya untuk membeli kenyamanan.

Kenyamanan apa? Ya apapun itu. Mulai dari kebersihan, kerapihan, keindahan, dan hal lain yang membuat orang tersebut merasa nyaman dan ga mau susah. Ini gw sadari ketika gw pergi ke mall di Jakarta. Semua barang tertata rapi dan menarik, lantai yang bersih, udara dingin dan tidak bau, mendapat pelayanan juga. Semua nyaman di sana.

Tentunya bila mempunyai kemampuan untuk membeli dengan uang.

Tak jarang pula, harga sebuah kenyamanan itu bisa mahal sekali, dan susah dijangkau oleh orang- orang kecil. Hal ini yang akhirnya menimbulkan ketimpangan di republik ini.

Padahal, menurut gw, pengeluaran untuk kenyamanan ini adalah hambur. Pemerintah melalui pembayaran pajak seharusnya menciptakan kenyamanan yang merata bagi seluruh orang. Nyatanya gagal dan orang terus menerus membeli kenyamanan untuk dirinya sendiri.

Orang yang membeli kenyamanan tersebut dapat menjustifikasi bahwa uang yang dikeluarkan adalah sebanding dengan kualitas pelayanan yang diterimanya. Tapi gw bilang sih sama aja. Semakin manusia dilayani, semakin nyaman tho?

Gw tidak akan memberikan solusi atas ini, tetapi sebatas menyadarkan saja. Toh kultur ini sudah susah sekali berubahnya. Lagipula, orang- orang tersebut akan kembali menjustifikasi, "money is there to be spend." :)


FID

Apa itu FID? FID adalah Fakultas Ilmu Dota *jengjeng*

Sejarahnya, fakultas ini berdiri di sebuah kosan di daerah Kutek pada tahun 2010. Inti kegiatan dari fakultas ini adalah menjalin persahabatan dan silaturahmi di antara mahasiswanya dengan cara bermain cyber games. Adapun cyber games yang dimainkan adalah warcraft dan turunannya -termasuk dota,- counter strike dan pro evolution soccer.

Fakultas ini juga punya dosen dan asisten dosennya sendiri,  diukur dari kemahiran mereka di lapangan. Gw sih mahasiswa yang mencoba mencapai nilai yang baik :p

Yang unik, anggotanya. Penghuni kosan itu, pada saat pertama kali masuk, hampir tidak kenal masing- masing. Suasana dingin dan membosankan. Sampai suatu saat, ada dosen MPKT yang mencairkan kebekuan tersebut. Dan sejak saat itu, kita menyadari bahwa sama- sama punya hobi mainan dota dan yang lain.

Anak- anak di kosan itu datang dari berbagai macam jurusan.. Ilmu hukum, manajemen, geografi, farmasi, ilmu ekonomi, psikologi, sistem informasi, dan teknik industri. Tapi, kita semua menyatu dalam bermain itu.

Sekarang, dua setengah tahun berselang.. Memang sudah ada yang pindah kosan, tapi 6 orang masih bertahan. Dan kita terus bermain. Kadang sampai larut, sampai menimbulkan kebisingan. Cape, tapi semua worth dengan tawa yang didapatkan. Pelepas stress yang cukup ampuh pula.

Dua setengah tahun berselang, memang mencari waktu bermain tidak mudah. Semua sudah punya kesibukan masing- masing. Hebatnya, semua menjabat sebagai ketua organisasi. Ada ketua himpunan mahasiswa teknik industri, ketua koperasi fakultas ekonomi, ketua kanopi FE, ketua tenis meja fakultas hukum. Semua sama- sama sibuk, tapi bila ada senggang, maka hampir pasti kami bermain.

Yang baru- baru ini, kita bermain lagi ramai- ramai. Kangen maksimal ama momen yang penuh tawa itu. Selalu ada yang baru dari permainan kita, entah ada yang emte karena kabur duluan atau merasakan ketegangan ketika base udah mepet dengan kehancuran... Sembari kita cerita- cerita juga kabar di jurusan setiap hari...

Ah.. Ga banyak kosan yang bisa begini dan gw bersyukur bisa melakukan itu semua.. Momen, dimana kita yang dulunya strangers out of nowhere, menjadi teman yang karib. Semua karena Fakultas Ilmu Dota :)