Monday, March 24, 2014

Monopoly Deal

Bersiap- siaplah untuk ketagihan!!

Awal kenal card game ini dari Yds dan Barto, pas lagi Kader KMK UI. Mereka ngajakin untuk main game ini, namanya Monopoly Deal. Bentuknya seperti ini:


Objectives: Mendapat tiga set properti lengkap.

Cara bermain: Prinsipnya sama seperti monopoli, dimana pemain mendapatkan properti, mendapatkan uang. Kemudian pemain juga harus membayar sewa, dan melakukan aksi (kalo di monopoly biasa itu Kesempatan dan Dana Umum)

Bedanya, kalo monopoly deal ini cuma perlu untuk draw atau ambil kartu. Kartu itu yang kemudian menjadi properti, uang ataupun aksi. Mengenai cara bermain, lebih mudahlah learning by doing :P

Perhatian: Game ini menimbulkan ketagihan, ditambah karena permainan yang tidak terlalu lama, bisa membuat anda lupa waktu (terutama bila anda kalah dan penasaran kenapa ga menang- menang)

Tips and Trick: 
1. Sebisa mungkin punya dan keluarkan kartu uang nominal kecil terlebih dahulu! Ini penting, karena kalo anda bayar sewa 1M dengan uang 2M, maka tidak ada kembali.

2. Sebisa mungkin keluarkan properti dengan perhitungan yang matang! Perhatikan properti yang dimiliki lawan, sebab perpindahan properti antar tangan amat cepat, akibat adanya pencurian properti oleh lawan.  

3. Sabar. Sabar, bila beruntung juga, anda bisa menghajar lawan dengan telak. Contohnya, uang sewa sebesar 24M. Dijamin, lawan cepirit dan pontang panting.

4. Berdoa, untuk diberikan deck yang bagus. Percuma banyak kartu properti tapi tidak ada kartu aksi sewa dan sebaliknya :P

Selamat bermain! 



Saturday, March 15, 2014

Pyongyang Restaurant

Kalau kita sering mendengar Badan Usaha Milik Negara atau State Owned Enterprise, ini adalah salah satunya. Datang dari negara paling terisolasi dan tertutup di dunia, People's Republic Of Korea atau lebih dikenal dengan Korea Utara.

Letak Pyongyang Restaurant tergolong strategis, di jalan Gandaria 1, dekat sekali dengan Gandaria City. Dari luar, rumah makan ini terlihat biasa saja dan tidak terlalu mentereng. Ketika masuk, rombongan langsung disambut oleh waitress yang bukan berasal dari Indonesia. Tebakan kami, waitress ini diimpor langsung dari Korea Utara.

Mereka terbalut dalam kostum tradisional Korea Utara. Hal ini, hemat saya, sesuai dengan tujuan didirikannya restoran ini, yakni untuk memamerkan dan melaksanakan propaganda Korea Utara. Di dalam restoran, ternyata terdapat beberapa tamu lain dan tergolong cukup ramai.

Satu hal yang menarik saya adalah televisi yang ada. Walaupun berasal dari Korea Utara, yang digunakan adalah merek LG. Tetapi yang lebih menarik lagi adalah apa yang diputar di televisi tersebut. Akan saya ceritakan lebih lanjut di bawah.

Dalam mencatat pesanan kami, dapat didengar dengan jelas bahwa bahasa Indonesia mereka cukup lancar dalam melayani pembeli. Hal ini cukup menarik, mengingat sistem pendidikan di Korea Utara sangatlah terbelakang. Darimana para waitress dan bos mereka mempelajari bahasa kita? Sedikit selingan, mereka memakai bahasa kita dengan lebih santun.

Setelah melihat menu, saya cepat menyadari bahwa ini bukan hanya restoran dengan makanan Korea biasa, tetapi juga terdapat beberapa varian chinese food. Yang kami pesan adalah ikan dori goreng, Pyongyang Kimchi, cumi (lupa olahannya), kepala salmon, babi (lupa juga olahannya), dan makanan Korea yang mirip telur goreng dan bihun itu.

Verdict untuk makanannya adalah ikan dori goreng dan olahan babinya sangat spesial dan lezat. Padahal itu ikan dori goreng tepung biasa, namun sausnya enak. Begitu juga dengan babinya, yang mana kuah dari babi tersebut sangat enak. Untuk minuman, dipesan soyu (kalau tidak salah tulis), semacam arak Korea dengan kandungan alkohol 30%.

Iseng mencoba, akhirnya minum dan baru tahu kalau itu 30% setelah melihat botolnya. Kuat sekali alkoholnya, untung masih bisa nyetir dengan selamat dan ga ditilang polisi :P

Makanan disini harganya tidak ramah untuk kantong pribadi, yang mana untung bagi saya, ini dibayar oleh kantor :P Lalu untuk harga ikan dori goreng itu, mencapai 140ribu, tetapi sangat worth dengan harganya.

Yang cukup spesial dari restoran ini adalah para waitressnya akan melakukan show untuk pengunjung. Padahal jumlah waitressnya hanya empat orang, dan itupun mereka harus bolak balik dapur, bolak balik naik tangga. Untuk ukuran waitress, saya salut. Mereka cepat, lincah, dan tangkas. Gerakannya sopan dan responsif. Hampir tidak terlihat mereka ongkang ongkang kaki seperti waitress manapun.

Shownya, adalah mereka bernyanyi  dan bermain musik. Instrumen yang dimainkan adalah drum, keyboard, gitar dan bass. Kembali menarik perhatian kami, (sebagai satu- satunya tamu non Korea atau Jepang) adalah lagu yang dinyanyikan.

Ya, kami ga salah dengar. Mereka menyanyikan Pergilah Kasih dari Chrisye. Iya, betul itu.

Semakin membingungkan, ketika dalam percakapan untuk melayani kami, mereka jarang sekali mengucapkan satu kalimat penuh dengan baik. Tapi Pergilah Kasih dinyanyikan dengan sempurna, dengan kepercayaan diri yang sangat baik.

Saya kembali berpikir. Pendidikan atau pelatihan apa yang mereka dapatkan untuk bisa menjadi waitress yang serba bisa ini? Satu- satunya hal yang terpikirkan adalah, pendidikan militer yang keras, yang menjadi ciri khas Korea Utara.

Awalnya kami sedikit was- was untuk mengambil foto di restoran ini, mengingat habit di Korea Utara yang serba sensor dan sangat sedikit publikasinya. Tapi pada akhirnya kami mengambil beberapa foto dan video juga.




Saya juga berkesempatan untuk mengambil video dari show mereka





Lalu masih ingat dengan apa yang diputar di televisi di restoran? 

Pada saat baru duduk, saya melihat wajah yang amat sangat saya kenal. 

Kim Il Sung.

Bapak pendiri Korea Utara, yang didewakan dan disembah di Korea Utara.

Awalnya hanya melihat sekilas, kemudian karena saya masih tidak percaya, akhirnya saya terus menontong televisi tersebut. Isinya adalah video klip untuk karaoke, yang biasa kita temui bila kita ingin pergi karaoke. Isinya tidak bisa dimengerti, karena tulisan semua dalam bahasa Korea. Tetapi melihat gambar yang terus berputar, jelaslah ini propaganda.

Selain Kim Il Sung, selanjutnya adalah selingan di antara klip klip tersebut. 

Terdapat gambar bumi yang berputar, kemudian berhenti di sekitar bagian Asia Timur. Kemudian dizoom ke salah satu daerah.

Semenanjung Korea. Bersatu. Dan Merah.

Ya, Semenanjung Korea yang bersatu dan dibawah kekuasaan Korea Utara. 

Tidak, saya tidak salah lihat, karena saya ingat persis bentuk Semenanjung Korea yang seperti usus buntu itu.

Yes, this is Pyongyang Restaurant. North Korea's state owned enterprise. North Korea's propaganda.