Friday, May 17, 2013

Kampusku, Iklimnya

Post ini isinya akan seputar keluh kesah tentang kampus gw. Terletak di pinggiran Jakarta, dengan luas hutan kota yang mencapai 120 hektar.

Enak sih, segala sesuatu masih tergolong murah untuk hitungan Jakarta. Berkat hutan kota yang luas ini, udara bersih dan hawa dingin pun masih sering.

Kacaunya, hujan.

Dalam pelajaran geografi, bagian hutan tropis, terdapat istilah iklim lokal. Mungkin engga persis gitu istilahnya, tapi gw inget banget penjelasannya. Bahwa karena hutan tropis yang besar itu, maka ga menutup kemungkinan terjadi perubahan cuaca secara lokal di dalam lingkup hutan itu. Akibatnya, hujan yang bisa tiap saat datangnya.

Inilah permasalahannya bung!! Hujan lokal khusus di UI dan Kukusan!

Datangnya tak terkira.
Intensitasnya sesuka hati.
Pengacau rencana nomor satu.

Kemudian ketika keluar UI dan mulai masuk Lenteng Agung, KERING KERONTANG.

Kalo naik mobil, diliatin orang di jalan kenapa bisa basah sendiri. Padahal engga ada hujan. Mereka ga tahu UI soalnya.

Memang sih hujan harus disyukuri, karena sebagai berkat. Tapi, seperti semua hal sekarang ini, gw menuntut adanya kepastian kapan hujan kapan tidak. Walau kemungkinan besar engga bisa kayanya. Yasudah dinikmati dan dijalani saja.

Sekian.

Exam Pack

Rabu kemarin, ada Rapat Presidium KMK UI dan sekaligus selebrasi ulang tahun KMK UI yang ke 32. Nah, di sela- sela rapat itu, si boss (Maltal) udah bilang dateng akan telat. Kemudian di akhir rapat, tiba- tiba Maltal nyamperin gw dan bawa satu kantong plastik penuh entah isinya apa.

Kemudian, dia mulai mengeluarkan benda yang wujud aslinya belum kelihatan. Sampai..... dia memberikan satu ke gw. Wujudnya begini:


"I got nothing" kalo kata Tony ke Pepper sambil terkejut.

Ini... Exam Pack! Pertama dalam hidup gw! Unyu dan berkesan banget! Maltal selaku bos memberi semangat dan ucapan terima kasih kepada bidang yang dikeloninnya, DRT dan Danus. 

Gw speechless ke Maltal, cuma bisa terima kasih yang bisa gw ucapin langsung. Malemnya itu gw bbman yang isinya ngata2in dia unyu pengertian dll :p

Mengenai isinya, isinya susu, kraft cake n vitacimin. Memang sekadar biasa aja, tapi  vitaciminnya terutama, menjelang ujian dan iklim hujan2an di Depok, penting biar engga sakit. Terus si cake dan susu, gw habisin malem itu juga sbg pengganti makan malam. Soalnya baru pulang dari wisma jam 22.00.

Tapi poin pentingnya, Malce super unyu dan baikkk!! Walo doi galak di rapat (gw demen btw) ternyata super care ke staff2nya kyaaa :'3 Jujur terharu sangat dan berkesan...

Maaf Mal gw belom bisa bales apa2, tapi gw yakin Tuhan akan balas lu 1000x lipat dari kebaikan lu ke gw dan staff- staff lain. 

Thanks Mals! 

Awalnya Hanya Bertanya

Dua minggu lalu, saya kehabisan air galon di kosan. Kemudian, sepulang kuliah, saya menyambangi toko yang jual air galon tersebut. Langganannya sudah lama, dari awal semester 2 sampai sekarang. Waktu itu, karena lagi males jalan, akhirnya memberanikan diri minta nebeng ama mas-masnya sembari dia mengantar galonnya. Kali ini, dia yang nawarin saya...

Tentunya engga enak kan kalo cuma nebeng tapi engga membuka percakapan, rasanya awkward sekali. Akhirnya, saya mulai basa basi ke penjualnya...

S: Mas, sebulan bisa laku berapa galon?
M: Sekitar 500an lah.
S: Wah banyak juga ya mas! Itu distributor dateng nganterin seminggu sekali?
M: Engga, dateng aja dia gitu. Tapi engga terlalu untung mas...
S: Lha kenapa mas?
M: Iya mas, ini kan satu galon cuma ambil untung 3000, tapi pengeluarannya banyak. Pulsa telepon, kontrakan toko, bensin. Coba ya, untungnya 1,5 juta. Tapi kontrakannya aja 750rb, bensin 100rb, pulsa 50rb.
S: *merenung* iya juga ya mas.
M: Makanya kayanya saya mau tutup toko aja......
S: Hah?
M: Terus saya buka di rumah saya aja...
S: Ooooo... Saya pikir..
M: Iya habisnya biar ga banyak biaya gitu....
S: Tapi nanti tetep jualan kan ya mas?
M: Tetep dong.
S: Oke deh mas makasih ya!
M: Iya dek, sama2.

Kemudian saya berpikir, kasian sekali penjualnya itu. Kerjanya keras, tapi untungnya tak seberapa. Keterlaluan sekali itu sewa toko sampai 750rb per bulan, padahal kecil hanya 4x3m mungkin. Dari percakapan singkat itu, saya belajar, hidup makin susah, orang semakin keras bekerja untuk mencari uang. Orang- orang kecil yang memulai usaha terimpit oleh biaya yang semakin mahal. Pemilik tanah di Depok semakin semena- mena. Untuk tanah di Depok saja sudah 3.000.000/m2. Padahal UMP nya baru mau mencapai 2juta rupiah. Terlalu.

Nasib terlalu kejam untuk orang yang mencari nafkah dengan jujur.