Friday, October 4, 2013

Pesawat

Bersyukurlah kita semua, hidup di era modern seperti ini.
Benda terbang tersebut adalah benda yang berbahaya di awal penemuannya.

Jumlah jiwa yang melayang bersamaan dengan terbangnya pesawat tersebut sudah terlampau banyak.
Benda terbang tersebut dipakai untuk saling membunuh satu sama lain, kalau kita ingat sejarah.

Tetapi, tulisan ini hanya akan membahas tentang benda terbang tersebut sebagai pengangkut orang komersil.

Awalnya benda tersebut berpenumpang adalah saat yang menggembirakan.
Amerika memang menemukannya, tetapi mesin jet ditemukan di Jerman dan dikembangkan di Inggris.
Masyarakat Inggris berbondong- bondong mengantri untuk naik.

Comet namanya.
Meledak di udara karena ketidaksempurnaan teknologi.
Masalah tekanan udara dalam kabin.

Kemudian, berbondong- bondong mengembangkannya.
Nomor pun bermunculan.
Dua kutub berusaha saling mengalahkan.

MD 11 Swiss Air.
Kabel terbakar, melelehkan komponen.
Menukik ke laut, habis semua.
Ironisnya, kabel untuk fasilitas kesenangan kelas utama.

I'm The Problem
Seorang David Burke dengan lantang berteriak.
Membunuh kedua pilot dan satu pilot cadangan.
Menukikan pesawat, 5.000 G Force dihasilkan.

Sebuah baut dengan ukuran tidak pas.
Menjebol kaca kokpit, membiarkan Kapten terbaring di hidung pesawat.
Sebuah baut.

757-200 Birgenair.
Serangga bersarang di pitot tube.
Pesawat hancur berkeping- keping.

A310 Aeroflot.
Anak sang Kapten menjadi Kapten.
Mengantar semua penumpang ke kematian.

1.000 kaki beda ketinggian yang seharusnya.
0 kaki beda ketinggian sebenarnya.
747 dan Il-76 beradu.
Membentuk bola api di angkasa.

Terlalu banyak kecelakaan.
Terlalu banyak kelalaian.
Dengan bayaran nyawa manusia.

Ingat,

Keselamatan penerbangan sekarang berhutang pada darah dan nyawa manusia yang telah tiada akibat pesawat.

Bersyukur.




No comments: