All photos taken by Lumia 920
All photos transferred via www.photobeamer.com
Liburan semester ini, gw cukup bersyukur untuk bisa menikmati perjalanan ke Sumatera Barat.
Latar belakangnya, bokap ada rekan bisnis baru di Padang dan dia pun pergi kesana sendiri. Baliknya dari Padang, beliau sangat amat terkesima ama Padang itu dan pada akhirnya memutuskan untuk membawa kami semua.
Memanfaatkan tiket promo Tigerair Mandala, maka perjalanan dimulai dari tanggal 16 Juli. Tigerair Mandala ini not bad lah, pinter pilotnya. Sesampenya di Bandara Udara Internasional Minangkabau, rupanya kami sudah ditunggu ama Pak Yan, karyawan rekanan bisnis bokap. Pak Yan lah yang akan menjadi guide kami selama kami di Padang.
Tujuan pertama, Danau Maninjau.
Hotel Nuansa Maninjau
Danau Maninjau, dari Kelok 44
Berkendara sekitar dua jam dari Padang, ini Danau memang luar biasa ciamik pemandangannya. Salah satu objek yang menarik lain adalah adanya prasasti dari Ir. Soekarno, yang menggambarkan keagungan danau ini. Danau ini juga sudah terkenal sampai ke luar negeri, buktinya, cottage tempat kami nginep, sebelahnya bule :P
Yang menarik juga, jalan berkelak kelok curam yang disebut Kelok 44. Jalan yang menuruni gunung tapi dibentuk menjadi kelak kelok sebanyak 44 buah. Mengerikan dan bikin pusing pastinya bagi orang yang mabok darat..
Tujuan kedua, Bukittinggi.
Ngarai Sianok
Istana Basa Pagaruyung
Lembah Harau
Lembah Harau
Gunung Merapi
Kota ini sudah tidak diragukan lagi ketenarannya. Dari Jam Gadang, sampai Fort De Kock dan Ibukota PDRI untuk beberapa saat. Kota ini punya semuanya!
Kota ini betul sarat dengan sejarah. Kota ini mempunyai pemandangan alam yang sangat memukau dan kota ini sangatlah strategis dengan letaknya di tengah Sumatera Barat.
Foto pertama, Ngarai Sianok. Sumatera Barat dengan dikelilingi oleh Bukit Barisan, banyak mempunyai kontur alam seperti ini. Foto diambil dari Gua Jepang, yakni objek wisata berupa bunker Jepang dari PD II.
Lalu ada Rumah Gadang di foto 2 dan 3 yang amat sangat besar, letaknya di kota Pagaruyung. Di situ komplek khusus Rumah Gadang dan Lumbung Padinya. Istana ini adalah buatan baru, setelah sebelumnya habis terbakar.
Foto 4 dan 5 itu tentang Lembah Harau, yang sampai saat ini saya nobatkan sebagai pemandangan yang paling mencengangkan. Kita bisa mengendarai di tengah- tengah lembah tersebut, dikelilingi bebatuan yang raksasa :D
Lalu ada juga Gunung Merapi. Gunung ini berhadapan dengan Gunung Singgalang, cara membedakannnya dengan melihat gundulnya puncak gunung akibat adanya letusan beberapa saat lalu.
Nah! Di Bukittinggi dan sekitarnya, ini merupakan kampung halaman Pak Yan dan dia amat sangat jago memandu kami semua, termasuk mencarikan duren yang rasanya juaraaaa! Seumur- umur sangat amat puas makan duren murah dan enak ya di Bukittinggi ini. Lalu kalo masalah makanan, intinya kami semua makan masakan padang disini hehe :P
Tujuan tiga, Danau Singkarak
Tujuan empat, Danau di Atas dan Danau di Bawah
Danau di Bawah
Kecamatan ini disebutnya Danau Kembar, karena ada dua danau yang sangat amat berdekatan satu sama lain. Uniknya, penamaan ini terbalik. Danau di Bawah memiliki geografis yang lebih tinggi daripada Danau di Atas. Sayangnya, objek wisata ini kurang terekspos, padahal sangat bagus pemandangannya. Poin lebihnya, karena belom terekspos, maka masih sangat alami.
Tujuan lima, Padang
Pantai Cubadak
Bukit Langkisau
Dua tempat ini bukan tepat di Padang, tapi harus menempuh 2-3 jam perjalanan dulu. Pantai Cubadak ini bersih sekali airnya dan pemandangan ke Samudra Hindia yang bagus. Sedangkan Bukit Langkisau ini, adalah bukit yang ada di dekat Pantai Cubadak itu. Bukit ini memungkinkan untuk dinaiki dan pada akhirnya kami semua menikmati pemandangan yang luar biasa dan belum pernah dilihat sebelumnya. Sebuah bukit yang amat dekat dengan pantai.
Untuk di kota Padangnya sendiri, kami berkeliling dan menikmati hidangan laut. Melihat sebentar Jembatan Siti Nurbaya dan lagi- lagi makan duren. Untuk pertama kalinya, gw mencoba daging rusa, yang hampir engga ada bedanya dengan daging sapi.
Kami juga menyempatkan diri ke Katedral Padang sebelum akhirnya mengakhiri perjalanan. Perjalanan yang indah ini patut amat disyukuri. Kami pulang dengan perut penuh masakan Padang, duren dan banyak keripik pedas. Penghargaan terbesar kepada Pak Yan, yang bila ga ada beliau, hampir pasti perjalanan tidak semulus ini. Perjalanan diakhiri pada tanggal 21 Juli.
Mencari ketenangan dan keindahan, ada di Sumatera Barat.
Satu Sumatera Barat, mengalahkan pariwisata negara tetangga.
Bangga :D
Terima kasih Sumatera Barat!
1 comment:
Pantai Cubadaknya menarik banget kyaaaa
Birunya itu lhooo hahaha
Post a Comment