Beberapa waktu lalu, pas long weekend Paskah, kami sekeluarga menyempatkan diri sebentar untuk ke Surabaya untuk berkumpul dengan keluarga besar dari ayah. Lalu di tulisan ini, yang menjadi fokus bukan jalan- jalan di Surabaya, tetapi perjalanan ke dan dari Surabaya.
Dari judul di atas, tentu dapat diterka.
Yak, PP dengan Garuda Indonesia, Airline of Indonesia.
Gw pribadi sangat antusias, karena udah lama banget ga naik Garuda. Dan dalam jangka waktu yang lama itu, dunia penerbangan sudah berubah dan gw membiasakan diri dengan Low Cost Carrier macam Lion Air. Sekarang gw akan menceritakan kesan setelah duduk di Economy Class Garuda.
Pertama, LEGA BROOO!
Betul, engga sempit kaya LCC yang sengaja dipepet supaya bisa nambah satu atau dua deret kursi lagi. Ketika naik Garuda, mantapp! Ga dipepet2in dan ruang gerak kaki masih banyak.
Kedua, dapet koran.
Koran disediakan dan diambil gratis oleh penumpang di garbarata atau belalai kalo bahasa awamnya. Pas berangkat, koran yang tersedia cukup beragam, sampai- sampai koran dengan bahasa Tiongkok.
Ketiga, makanan.
Yes, beda dengan LCC yang memaksimalkan efisiensi biaya, di Garuda bisa dapet snack (karena singkatnya penerbangan CGK SUB) dan minuman yang beragam. Di sini gw mohon maaf atas kenorakan gw, habisnya ini perbedaan yang cukup penting (akibat terbiasa naik LCC).
Keempat, peraga keselamatan.
Kalo LCC masih memakai pramugari pramugara, di Garuda udah pake video. Ya kalo menurut gw, dengan video ini kesempatan untuk melihat pramugari caem terus- terusan berkurang :P
Kelima, in flight entertainment system.
Di Garuda, tiap kursi ada layar TV dan headphone untuk entertainment system. Nah ini yang mantap, walau penerbangan singkat, kita tetep bisa denger musik dan nonton film. Pas berangkat, karena belom tahu apa2 dan takut ga enak diliatin orang (karena udik), jadi belajar- belajar dulu. Di saat itu juga, gw sempet ketakutan karena gw pikir harus bayar. Ternyata setelah ngeliatin orang, rupanya orang langsung aja. Yowis, gw ikutan.
Pada saat berangkat, gw nyetel The Secret Life of Walter Mitty, yang mana sungguh menyenangkan! Tapi ga habis, karena keburu turun lagi. Pas pulang, gw akhirnya menyelesaikan Walter Mitty yang kemarin ga selesai :P
Setelah nonton film, menyempatkan diri juga untuk denger2 lagu yang ada. Ternyata koleksinya mantap dan tersedia berbagai aliran, album Random Access Memories Daft Punk ada, Prism Katy Perry dll.
In flight entertainment system ini yang paling gw sukai dari Garuda dan ga mungkin ada di LCC.
Keenam, terminal keberangkatan dan kedatangan yang relatif "tidak kampungan."
Gw harus minta maaf dulu untuk yang ini, tapi ga bisa dipungkiri, revolusi LCC tidak diikuti dengan perbaikan tabiat orang yang naik LCC tersebut. Terminal 1 CGK contohnya, kaya terminal bus dan kotor ga karuan. Siapa lagi yang ngotorin kalo bukan penumpang pesawat.
Untuk domestik, Garuda ada di 2F, yang mana itu milik dia sendiri terminalnya. Sehingga relatif nyaman dan ga terlalu bising. Lalu saat check in juga antriannya tidak mengular panjang dan hanya 5 menit, termasuk baggage drop.
Dari lima kesan gw selama di pesawat, makanya engga heran ketika Garuda Indonesia bisa menyabet penghargaan bergengsi dari Skytrax, yakni Best Economy Class. Dengan penghargaan tersebut, berarti resmi sudah Garuda Indonesia menjadi maskapai kelas dunia. Penghargaan gw berikan kepada Garuda, karena telah membuat Indonesia bangga.
Terakhir....
Thank you for flying with Garuda Indonesia, member of Skyteam.